A.
Sejarah
Artificial Intelligence (AI)
Pada tahun 1950, Alan Turing mengusulkan
tes untuk melihat bisa atau tidaknya mesin memberikan respon terhadap
serangkaian pertanyaan agar mesin dapat dikatakan cerdas. Istilah “Artificial Intelligence” dimunculkan
oleh John McCarthy tahun 1956 pada Dartmouth Conference, tetapi
teori-teori yan gmengarah ke AI sudah muncul sejak tahun 1941.
Dalam konferensi itu juga didefinisikan tujuan Artificial Intelligence, yaitu mengetahui dan memodelkan proses –
proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan
manusia tersebut.
Beberapa program Artificial Intelligence pada periode 1956-1966 :
a) Logic
Theorist, untuk pembuktian teorema matematik
b) Sad
Sam (oleh Robert K. Lindsay, 1960) program yang dapat mengetahui kalimat
sederhana dalam bahasa inggris dan memberikan jawaban dari fakta yang didengar
dalam sebuah percakapan
c) ELIZA
(Joseph Weizenbaum, 1967) program untuk terapi pasien dengan memberikan jawaban
Pada tahun 1941 telah ditemukan alat
penyimpanan dan pemrosesan informasi. Penemuan tersebut dinamakan komputer
elektronik yang dikembangkan di USA dan Jerman. Komputer pertama ini memerlukan
ruangan yang luas dan ruang AC yang terpisah. Saat itu komputer melibatkan konfigurasi
ribuan kabel untuk menjalankan suatu program. Hal ini sangat merepotkan para
programmer. Pada
tahun 1950, Nobert Wiener membuat penelitian mengenai prinsip-prinsip teori
feedback. Contoh yang terkenal adalah thermostat. Penemuan ini juga merupakan awal
dari perkembangan AI. Pada tahun 1956, John McCarthy meyakinkan Minsky, Claude
Shannon dan Nathaniel Rochester untuk membantunya melakukan penelitian dalam
bidan Otomata, Jaringan Syaraf dan pembelajaran intelijensia. Mereka
mengerjakan proyek ini selama 2 bulan di Dartsmouth. Hasilnya adalah program
yang mampu berpikir non-numerik dan menyelesaikan masalah pemikira, yang
dinamakan Principia Mathematica.
Pada
masa-masa kejayaannya AI
mengalami banyak kesuksesan. Diawali dengan kesuksesan Newell dan Simon dengan
ssebuah program yang disebut General Problem Solver. Program ini dirancang
untuk memulai penyelesaian masalah secara manusiawi. Pada tahun 1958, McCarthy
di MIT AI Lab Memo No.1 mendefinisikan bahasa pemrograman tingkat tinggi yaiyu
LISP, yang sekarang mendominasi pembuatan program-pogram AI. Kemudian, McCarthy
membuat program yang dinamakan Programs with Common Sense. Di dalam program
tersebut, dibuat rancangan untuk menggunakan pengetahuan dalam mencari solusi.
Pada tahun 1959, Nathaniel Rochester dari IBM dan mahasiswa-mahasiswanya
mengeluarkan program AI yaitu Geometry Theorm Prover. Program ini dapat
mengeluarkan suatu teorema menggunakan aksioma-aksioma yang ada. Pada tahun
1963, program yang dibuat James Slagle mampu menyelesaikan masalah integral
tertutup untuk mata kuliah Kalkulus.
Pengetahuan adalah kekuatan
pendukung AI. Hal ini dibuktikan dengan program yang dibuat oleh Ed
Feingenbaum, Bruce Buchanan dan Joshua Lederberg yang membuat program untuk
memecahkan masalah struktur molekul dari informasi yang didapatkan dari
spectrometer massa. Program ini dinamakan Dendral Programs yang berfokus pada
segi pengetahuan kimia. Dari segi diagnose medis juga sudah ada yang
menemukannya, yaitu Sau Amarel dalam proyek Computer in Biomedicine.
B.
Artifical
Intelligence dengan Kognitif Manusia
Artificial intelligence adalah salah satu
bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan
pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Sistem ini
dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah,
seperti aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra, perencanaan,
peramalan dan lain – lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis
komputer.
Artificial intelligence merupakan suatu sistem
yang membuat mesin secerdas manusia. Untuk itu, sistem ini harus berpedoman
pada sistem kognisi manusia, yaitu cara berfikir manusia, cara manusia
bernalar, mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat, dan
mengambil keputusan serta merespon dan bertindak. Dengan demikian para peneliti
ilmu ini dapat membuat suatu sistem, aplikasi, atau program yang dapat
melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia dengan lebih baik, menggunakan perangkat
mesin yang canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia dikehidupan nyata.
C.
Artifical Intelligence dengan sistem pakar
(Eliza, Parry, dan Net Talk)
Eliza, Parry dan Net Talk adalah beberapa contoh dari chatterbot.
Chatterbot merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk
menstimulasi percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio
maupun teks. Chatterbot dikategorikan sebagai kecerdasan
buatan atau Artificial Intelligence, yang dimanfaatkan untuk tujuan
praktis seperti bantuan online, layanan personal, atau diskusi informasi, dalam
hal ini dapat dilihat fungsi program sebagai suatu jenis agen percakapan (conversational
agent).
ELIZA
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, Eliza berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, Eliza berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
PARRY
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari Eliza.
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari Eliza.
NETTALK
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai “jaringan syaraf” atau “jaring syaraf”). jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana. Connectionists telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Berikut adalah tiga percobaan terkenal yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik dari kecerdasan manusia. Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks bahasa Inggris disebut NETtalk. Pelatihan ditetapkan untuk NETtalk adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai “jaringan syaraf” atau “jaring syaraf”). jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana. Connectionists telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Berikut adalah tiga percobaan terkenal yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik dari kecerdasan manusia. Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks bahasa Inggris disebut NETtalk. Pelatihan ditetapkan untuk NETtalk adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.
D. Penggunaan Artifical Intelligence sebagai expert sistem yang digunakan
untuk mendukung sistem pengambilan keputusan (Diagnosa)
Artificial Intelligence (kecerdasan buatan)
menurut Raymond McLeod, Jr dan George P. Schell, 2008 adalah aktivitas
penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menghasilkan perilaku
yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh
manusia. Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) merupakan aplikasi
komputer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara
pemikiran manusia.
Expert System (sistem pakar) adalah suatu
sistem komputer yang dirancang agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya
seorang pakar pada suatu bidang keahlian tertentu usaha untuk menirukan seorang pakar.
Biasanya, sistem pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu
mencapai tingkat performa yang sebanding dengan seorang pakar dalam bidang
problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah kepakaran ditransfer dari
seorang pakar atau sumber kepakaran lain ke komputer, pengetahuan yang ada di
simpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk
suatu nasehat, lalu kemudian komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan,
mendeduksi, dll) seperti layaknya seorang pakar. Dan selanjutnya komputer akan
menjelaskan ke pengguna tersebut, dengan alasan-alasannya bila perlu.
E. Contoh kasus
Masalah 2 ember air
Diberikan 2
ember air yang berkapasitas 8 liter dan 6 liter. Kita dapat mengisi satu ember
dari ember lainnya dan proses penakaran hanya dengan memakai 2 ember tersebut.
Bagaimana kita bisa
mengisikan tepat 4 liter dalam ember 8 liter?
Asumsikan tidak boleh ada
air yang hilang dalam proses penakaran.
Langkah penyelesaian:
1.
Menentukan
aksi – aksi (problem space) yang bisa mengubah kondisi pada
kedua ember dalam bentuk rule atau tree-diagram.
Contoh
kemungkinan aksi – aksi :
·
Isi
ember 8 liter
·
Isi
ember 6 liter
·
Kosongkan
ember 8 liter
·
Kosongkan
ember 6 liter
·
Isikan
seluruh air dalam ember 8 liter ke 6 liter
·
Isikan
seluruh air dalam ember 6 liter ke 8 liter
·
Penuhi
ember 8 liter dari 6 liter
·
Penuhi
ember 6 liter dari 8 liter
Sumber :
Kusumadewi, S. (2003). Artificial intelligence (teknik dan aplikasinya).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kusrini. (2006). Sistem
pakar, teori dan aplikasi. Andi: Yogyakarta. Pertemuan
Pengantar kecerdasan buatan.
Schell, P., G., Mcleod, R. (2008).
Sistem informasi manajemen. Jakarta: Salemba empat
Solso R.L, Machlin O.H & Machlin M.K. (2007). Psikologi
Kognitif, Terjemahan : Rahardanto M. & Batuadji K. Jakarta : Erlangga
Emir
Arnas
12511426