A.Mempengaruhi
Perilaku
Definisi
Pengaruh
Sebuah kekuasaan sangat
berhubungan erat dengan pengaruh. Bahkan tidak sedikit dari kita yang
menganggap bahwa antara kekuasaan dan pengaruh adalah sama. Sampai akhirnya
beberapa ahli menguraikan keduanya berdasarkan pendapat apakah kekuasaan dan
pengaruh merupakan dua konsep yang berbeda atau salah satu diantaranya
merupakan konsep pokok dan yang lainnya merupakan bentuk khususnya.
Berikut ini adalah pengertian
dan definisi pengaruh:
# WIRYANTO
Pengaruh merupakan tokoh formal
mauoun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan,
inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi
# M. SUYANTO (AMIKOM
YOGYAKARTA)
Pengaruh merupakan nilai
kualitas suatu iklan melalui media tertentu
# UWE BECKER
Pengaruh adalah kemampuan yang
terus berkembang yang - berbeda dengan kekuasaan - tidak begitu terkait dengan
usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan
(involed is formatif vermogen
dat - in tegens telling tot macht - niet direct verbonden is met strijd en de
doorzetting van belangen.
Kunci Perubahan Perilaku
Manusia adalah makhluk mental. Semua
aspek dalam kehidupan kita ditentukan dan dikendalikan oleh kualitas pikiran
kita. Saat lahir kita diberi oleh Allah satu triliun sel otak. Semua manusia
mempunyai jumlah sel otak yang sama. Yang membuat hidup seseorang berbeda dengan
yang lain adalah kemampuan berpikir yang dimiliki masing-masing individu.
Nilai pikiran bergantung
pada cara dan metode kita menggunakannya. Setiap manusia mempunyai pikiran.
Pikiran bisa menjadi kawan maupun lawan. Semua bergantung pada “ANDA” / “SAYA”
yang berada di balik pikiran itu. Cara kita menggunakan pikiran merupakan
faktor yang sangat menentukan kualitas hidup kita. Jika kita mengubah kualitas
pikiran kita, maka secara otomatis kualitas hidup kita juga akan berubah. Kita
menciptakan realitas kita berdasarkan kemauan dan kemampuan berpikir.
Pikiran adalah sebuah instrumen
berpikir yang sangat canggih. Sayangnya banyak orang kehilangan kendali atas
instrumen ini. Contohnya peristiwa ketika kita mengalami sulit tidur. Tubuh ingin istirahat tetapi pikiran kita
berkeliaran tanpa bisa kita kendalikan. Walaupum kita berkata stop pada pikiran
kita, pikiran tetap saja berlari semaunya sendiri. Pikiran kita tidak mau
menaati perintah kita dan kita tidak berdaya mengendalikannya. Mengapa hal ini
bisa terjadi ?
Semua ini terjadi karena kita telah
membiarkan pikiran kita mengendalikan diri kita, dan bukan sebaliknya.
Akibatnya pikiran kita tidak dapat bekerja dengan benar. Kita harus belajar
menggunakan pikiran kita seperti kita menggunakan tangan dan kaki. Tangan dan
kaki dapat kita kendalikan dengan baik, bekerja demi kebaikan kita. Maka kita
juga harus mampu mengendalikan pikiran, bekerja demi keuntungan/kebaikan kita.
3 Teknik Dasar Untuk Mempengaruhi
Pikiran Orang Lain
Sebenarnya
dalam mempengaruhi pikiran orang lain tidaklah sulit dan tidaklah mudah, karena
sebagian orang mungkin mudah kita pengaruhi namun sebagian lainnya sangat sulit
juga untuk di pengaruhi. Kenapa sulit untuk mempengaruhinya? Karena kita tidak
tahu atau belum tahu cara bagaimana untuk meyakinkan mereka agar bisa memiliki
kesamaan dengan apa yang kita pikirkan. Cara
mempengaruhi orang lain dengan dasar pendekatan komunikasi persuasi dikemukakan
oleh Aristotle. Terdapat 3 Teknik Dasar Untuk
Mempengaruhi Pikiran Orang Lain, yaitu :
✽ Logical Argument (Logos)
Pendekatan berdasarkan logical argument merupakan
penyampaian ajakan menggunakan argumentasi sebuah data-data yang ditemukan. Hal
ini telah disinggung oleh komponen data.
✽ Psychological Atau Emotional Argument (Pathos)
Pendekatan berdasarkan Psychological Atau Emotional Argument
merupakan penyampaian pendekatan ajakan menggunakan efek emosi positif dan
negatif. Misalnya saja dalam iklan yang menyenangkan, lucu dan maupun yang
membuat kita berempati itu termasuk dalam menggunakan pendekatan Psychological
Argument yang bersifat positif. Sedangkan iklan yang biasanya membuat kita
muak, marah, menjenuhkan, itu termasuk pendekatan
Psychological Argument dengan efek emosi yang negatif.
✽ Argument Based On Credibility (Ethos)
Teknik pendekatan seperti ini biasanya merupakan ajakan atau
arahan yang akan diikuti oleh komunikate atau audiens, karena komukiator
mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidang tersebut. Seperti
contoh saat kita berobat dan menuruti medis dari dokter, menuruti kemauan seorang
pesulap, atau mematuhi perintah dari dosen untuk menyelesaikan tugas-tugas
kuliah. Mengapa demikian karena hal ini semata-mata karena anda mempercayai
kepakaran seseorang dala bidangnya.
B. Komunikasi
Definisi
Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi (dari
bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya
adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata
communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik
bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan
makna. Jadi, Komunikasi adalah
suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang
dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
nonverbal.
Dimensi Komunikasi
Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi
hubungan disandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi)
komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan
bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para
komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.
Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar, misalnya, hanya bukan bergantung pada isinya, namun juga pada siapa, penulisnya, tata letak (lay out)-nya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan, dan sebagainya.
Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar, misalnya, hanya bukan bergantung pada isinya, namun juga pada siapa, penulisnya, tata letak (lay out)-nya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan, dan sebagainya.
Sumber